Oleh: Ir. H. A. Jauhari,
MSi, Dosen dan Peneliti Lingkungan
Aktivitas di perkantoran
berpotensi menimbulkan kerusakan terhadap lingkungan. Penggunaan energi listrik
untuk penerangan, pendingin udara, komputer dan peralatan kantor lainnya serta
penggunaan air dan kertas yang tidak dikelola dengan baik dan boros secara
langsung maupun tidak langsung akan dapat menimbulkan kerusakan terhadap
lingkungan.
Penggunaan energi listrik yang
boros secara langsung dan tidak langsung akan menguras penggunaan bahan bakar
minyak dan gas (migas) serta batubara untuk pembangkit listrik. Penggunaan air
yang boros akan menimbulkan gangguan terhadap sistem hidrologi dalam ekosistem.
Penggunaan kertas dan peralatan kantor lainnya akan menyebabkan semakin banyak
pohon di lingkungan alam yang ditebang untuk bahan baku pembuatan kertas
tersebut.
Selain itu, masih banyak
aktivitas lainnya di perkantoran yang dapat menimbulkan kerusakan terhadap
lingkungan dan menyebabkan pembangunan tidak berkelanjutan. Sebenarnya banyak
cara yang dapat dilakukan agar aktivitas di perkantoran tidak boros terhadap
sumber daya alam serta ramah terhadap lingkungan. Salah satu di antaranya
adalah melalui Green Office.
Green Office adalah suatu konsep tentang sebuah kantor
yang kegiatannya dijalankan dengan cara yang ramah lingkungan. Dengan
mengedepankan ramah lingkungan maka pegawai tidak saja melaksanakan efisiensi
yang menguntungkan perusahaan, namun juga sudah ikut membantu meningkatkan kualitas
kehidupan komunitas di sekitar kantor.
Beberapa cara yang dapat
dilakukan melalui konsep Green Office
misalnya, pegawai dan pihak manajemen kantor berupaya untuk menerapkan berbagai
penghematan, seperti hemat air, hemat kertas, hemat listrik dan juga
pengelolaan sampah. Jika cara yang sederhana tersebut diterapkan di kantor dan
kemudian menjadi kebiasaan dan budaya perusahaan maka hal tersebut akan mudah
dilakukan para pegawai di rumah masing-masing.
Penerapan konsep Green Office sebenarnya menjadi tanggung
jawab bersama para pegawai dan manajemen perusahaan. Banyak hal yang dapat
dilakukan para pegawai untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang mencerminkan
bahwa para pegawai juga menjadi bagian dari perusahaan untuk melestarikan
lingkungan. Perusahaan yang ramah lingkungan dalam jangka panjang tidak saja
akan menguntungkan tetapi juga akan membuat perusahaan yang bersangkutan terus
berkembang secara berkelanjutan.
Salah satu aktivitas Green Office yang perlu dilakukan di
perkantoran adalah hemat kertas. Para pegawai di perkantoran yang hemat
terhadap penggunaan kertas berarti mereka ikut berpartisipasi dalam upaya
menyelamatkan hutan. Hutan di Indonesia terus mengalami kerusakan yang parah. Laju
kehilangan dan kerusakan hutan di Indonesia pada tahun 2000–2005 setara dengan
364 lapangan sepakbola per jam. Sementara itu, sampah dari kertas yang
dihasilkan setiap hari di seluruh dunia berasal dari 27 ribu batang kayu.
Pohon memiliki peran penting
sebagai penghasil oksigen yang sangat diperlukan bagi manusia dan makhluk hidup
lainnya. Penebangan pohon berarti akan mengurangi daya dukung lingkungan dalam
menyediakan sumber daya yang dibutuhkan manusian dan makhluk hidup lainnya.
Terdapat sebuah ilustrasi terkait dengan penggunaan kertas dan penebangan pohon
yang perlu mendapat perhatian bersama. Sebuah pohon berusia 10 tahun dapat
menghasilkan 15 rim kertas ukuran A4. Pohon tersebut dapat menghasilkan 1,2 kg
oksigen (O2) per hari, sementara itu kebutuhan oksigen setiap orang sekitar 0,5
kg per hari. Dengan demikian berarti menebang sebuah pohon dapat menghilangkan
sumber oksigen untuk 2 orang.
Berkaitan dengan hal di atas
maka penggunaan kertas di perkantoran tidak dapat ditawar lagi harus dilakukan
penghematan. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menghemat kertas, misalkan
dengan mencetak e-mail hanya jika informasinya sangat penting untuk disimpan,
mencetak dengan menggunakan kedua sisi halaman kertas, mendaur ulang kertas
menjadi form internal perusahaan, menggunakan kertas daur ulang dan lain-lain.
Sementara itu, di sisi lain penebangan pohon hanya dilakukan terhadap pohon
yang memiliki sertifikasi layak tebang.
Selanjutnya, hal penting yang
harus dilakukan dalam aktivitas Green
Office adalah hemat listrik. Hemat listrik perlu dilakukan karena listrik
merupakan salah satu sumber penghasil karbon yang cukup besar. Kenyataan yang
terjadi bahwa listrik masih diproduksi dengan membakar bahan bakar fosil
yang tidak ramah lingkungan. Dengan menghemat listrik berarti akan menghemat
penggunaan bahan bakar fosil sekaligus mengurangi produksi karbon yang dapat
menjadi penyebab terjadinya pemanasan global.
Terdapat beberapa cara sederhana
yang dapat dilakukan untuk menghemat listrik. Pertama, padamkan lampu di setiap
ruangan yang tidak digunakan. Kedua, matikan komputer dan peralatan lainnya
jika akan ditinggal atau tidak digunakan dalam waktu yang lama, misalnya pada saat
makan siang atau pergi rapat. Kedua,
bukalah jendela, terutama jika gedung perkantoran terletak di kawasan yang
masih asri. Hal ini lebih baik daripada menggunakan pendingin ruangan (AC). Ketiga, perlu diatur suhu ruangan agar
tidak terlalu dingin. Suhu yang nyaman untuk bekerja adalah antara 20-24
derajat Celsius. Keempat, tidak lupa
mematikan komputer, AC, lampu dan peralatan elektronik lainnya pada saat akan
pulang kantor. Kelima, pada saat
keluar toilet jangan lupa untuk mematikan lampu. Keenam, hindari menggunakan lift, gunakan tangga jika hanya ingin
pindah ke 1 atau 2 tingkat lantai yang berbeda.
Selanjutnya, hal penting yang harus dilakukan dalam aktivitas Green Office adalah hemat air. Kenyataan
menunjukkan bahwa rata-rata penggunaan air bersih di kota besar termasuk yang
dilakukan para pegawai di perkantoran adalah lebih banyak dari pada rata-rata
penggunaan penduduk Indonesia. Rata-rata pemakaian air bersih penduduk di
Indonesia adalah 144 liter/orang/hari atau setara dengan 8 botol galon air
kemasan. Sementara itu, rata-rata pemakaian air penduduk di kota besar
Indonesia yaitu 250 liter/orang/hari atau setara dengan 13 botol galon air
kemasan.
Untuk menjaga sistem hidrologi
dalam ekosistem lingkungan alam, idealnya air hujan dapat diserap ke dalam
tanah sebesar 30 persen. Namun, dengan banyaknya bangunan beton, jalan aspal,
dan minim taman kota, pada saat ini kota Jakarta hanya mampu menyerap 9 persen air
hujan. Oleh karena itu, jika musim hujan tiba maka akan terjadi kebanjiran dan
pada musim panas akan terjadi kekeringan. Sementara, konsumsi air dari PDAM
hanya 47 persen dan konsumsi air tanah mencapai 53 persen.
Kenyataan tersebut mendorong
penghematan air harus dilakukan. Sebenarnya banyak hal yang dapat dilakukan
untuk menghemat penggunaan air, salah satu di antaranya adalah menutup kran air
apabila tidak digunakan. Kebanyakan di antara pegawai di perkantoran lupa
menutup kran air atau tidak menutupnya dengan rapat dan tanpa disadari hal itu
menjadi kebiasaan buruk. Tanpa disadari kebiasaan buruk tersebut dapat
menghambur-hamburkan air dalam jumlah yang cukup besar.
Hal yang sangat penting
dilakukan adalah menggunakan air seperlunya saja. Jangan menggunakan air
melebihi yang diperlukan karena hal yang demikian berarti penghamburan. Penggunaan
air yang berlebihan selain akan dapat menyebabkan kerusakan sistem hidrologi
juga akan dapat membatasi kesempatan bagi orang lain untuk dapat memperoleh air
bersih.
Beberapa langkah
sederhana dalam aktivitas Green Office
tersebut di atas dapat dilakukan para pegawai di perkantoran. Dengan melakukan beberapa
langkah sederhana dalam aktivitas Green
Office tersebut maka secara langsung para pegawai di perkantoran sudah
melakukan suatu tindakan nyata dalam upaya pelestarian lingkungan.* (AJ)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar