Selasa, 07 Mei 2013

Green Office, Aktivitas Kantor Ramah Lingkungan



Oleh: Ir. H. A. Jauhari, MSi, Dosen dan Peneliti Lingkungan

Aktivitas di perkantoran berpotensi menimbulkan kerusakan terhadap lingkungan. Penggunaan energi listrik untuk penerangan, pendingin udara, komputer dan peralatan kantor lainnya serta penggunaan air dan kertas yang tidak dikelola dengan baik dan boros secara langsung maupun tidak langsung akan dapat menimbulkan kerusakan terhadap lingkungan.
Penggunaan energi listrik yang boros secara langsung dan tidak langsung akan menguras penggunaan bahan bakar minyak dan gas (migas) serta batubara untuk pembangkit listrik. Penggunaan air yang boros akan menimbulkan gangguan terhadap sistem hidrologi dalam ekosistem. Penggunaan kertas dan peralatan kantor lainnya akan menyebabkan semakin banyak pohon di lingkungan alam yang ditebang untuk bahan baku pembuatan kertas tersebut.
Selain itu, masih banyak aktivitas lainnya di perkantoran yang dapat menimbulkan kerusakan terhadap lingkungan dan menyebabkan pembangunan tidak berkelanjutan. Sebenarnya banyak cara yang dapat dilakukan agar aktivitas di perkantoran tidak boros terhadap sumber daya alam serta ramah terhadap lingkungan. Salah satu di antaranya adalah melalui Green Office.
Green Office adalah suatu konsep tentang sebuah kantor yang kegiatannya dijalankan dengan cara yang ramah lingkungan. Dengan mengedepankan ramah lingkungan maka pegawai tidak saja melaksanakan efisiensi yang menguntungkan perusahaan, namun juga sudah ikut membantu meningkatkan kualitas kehidupan komunitas di sekitar kantor.
Beberapa cara yang dapat dilakukan melalui konsep Green Office misalnya, pegawai dan pihak manajemen kantor berupaya untuk menerapkan berbagai penghematan, seperti hemat air, hemat kertas, hemat listrik dan juga pengelolaan sampah. Jika cara yang sederhana tersebut diterapkan di kantor dan kemudian menjadi kebiasaan dan budaya perusahaan maka hal tersebut akan mudah dilakukan para pegawai di rumah masing-masing.
Penerapan konsep Green Office sebenarnya menjadi tanggung jawab bersama para pegawai dan manajemen perusahaan. Banyak hal yang dapat dilakukan para pegawai untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang mencerminkan bahwa para pegawai juga menjadi bagian dari perusahaan untuk melestarikan lingkungan. Perusahaan yang ramah lingkungan dalam jangka panjang tidak saja akan menguntungkan tetapi juga akan membuat perusahaan yang bersangkutan terus berkembang secara berkelanjutan.           
Salah satu aktivitas Green Office yang perlu dilakukan di perkantoran adalah hemat kertas. Para pegawai di perkantoran yang hemat terhadap penggunaan kertas berarti mereka ikut berpartisipasi dalam upaya menyelamatkan hutan. Hutan di Indonesia terus mengalami kerusakan yang parah. Laju kehilangan dan kerusakan hutan di Indonesia pada tahun 2000–2005 setara dengan 364 lapangan sepakbola per jam. Sementara itu, sampah dari kertas yang dihasilkan setiap hari di seluruh dunia berasal dari 27 ribu batang kayu.
Pohon memiliki peran penting sebagai penghasil oksigen yang sangat diperlukan bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Penebangan pohon berarti akan mengurangi daya dukung lingkungan dalam menyediakan sumber daya yang dibutuhkan manusian dan makhluk hidup lainnya. Terdapat sebuah ilustrasi terkait dengan penggunaan kertas dan penebangan pohon yang perlu mendapat perhatian bersama. Sebuah pohon berusia 10 tahun dapat menghasilkan 15 rim kertas ukuran A4. Pohon tersebut dapat menghasilkan 1,2 kg oksigen (O2) per hari, sementara itu kebutuhan oksigen setiap orang sekitar 0,5 kg per hari. Dengan demikian berarti menebang sebuah pohon dapat menghilangkan sumber oksigen untuk 2 orang.  
Berkaitan dengan hal di atas maka penggunaan kertas di perkantoran tidak dapat ditawar lagi harus dilakukan penghematan. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menghemat kertas, misalkan dengan mencetak e-mail hanya jika informasinya sangat penting untuk disimpan, mencetak dengan menggunakan kedua sisi halaman kertas, mendaur ulang kertas menjadi form internal perusahaan, menggunakan kertas daur ulang dan lain-lain. Sementara itu, di sisi lain penebangan pohon hanya dilakukan terhadap pohon yang memiliki sertifikasi layak tebang.
Selanjutnya, hal penting yang harus dilakukan dalam aktivitas Green Office adalah hemat listrik. Hemat listrik perlu dilakukan karena listrik merupakan salah satu sumber penghasil karbon yang cukup besar. Kenyataan yang terjadi bahwa listrik masih diproduksi dengan membakar bahan bakar fosil yang tidak ramah lingkungan. Dengan menghemat listrik berarti akan menghemat penggunaan bahan bakar fosil sekaligus mengurangi produksi karbon yang dapat menjadi penyebab terjadinya pemanasan global.
Terdapat beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan untuk menghemat listrik. Pertama, padamkan lampu di setiap ruangan yang tidak digunakan. Kedua, matikan komputer dan peralatan lainnya jika akan ditinggal atau tidak digunakan dalam waktu yang lama, misalnya pada saat makan siang atau pergi rapat. Kedua, bukalah jendela, terutama jika gedung perkantoran terletak di kawasan yang masih asri. Hal ini lebih baik daripada menggunakan pendingin ruangan (AC). Ketiga, perlu diatur suhu ruangan agar tidak terlalu dingin. Suhu yang nyaman untuk bekerja adalah antara 20-24 derajat Celsius. Keempat, tidak lupa mematikan komputer, AC, lampu dan peralatan elektronik lainnya pada saat akan pulang kantor. Kelima, pada saat keluar toilet jangan lupa untuk mematikan lampu. Keenam, hindari menggunakan lift, gunakan tangga jika hanya ingin pindah ke 1 atau 2 tingkat lantai yang berbeda.
Selanjutnya, hal penting yang harus dilakukan dalam aktivitas Green Office adalah hemat air. Kenyataan menunjukkan bahwa rata-rata penggunaan air bersih di kota besar termasuk yang dilakukan para pegawai di perkantoran adalah lebih banyak dari pada rata-rata penggunaan penduduk Indonesia. Rata-rata pemakaian air bersih penduduk di Indonesia adalah 144 liter/orang/hari atau setara dengan 8 botol galon air kemasan. Sementara itu, rata-rata pemakaian air penduduk di kota besar Indonesia yaitu 250 liter/orang/hari atau setara dengan 13 botol galon air kemasan.
Untuk menjaga sistem hidrologi dalam ekosistem lingkungan alam, idealnya air hujan dapat diserap ke dalam tanah sebesar 30 persen. Namun, dengan banyaknya bangunan beton, jalan aspal, dan minim taman kota, pada saat ini kota Jakarta hanya mampu menyerap 9 persen air hujan. Oleh karena itu, jika musim hujan tiba maka akan terjadi kebanjiran dan pada musim panas akan terjadi kekeringan. Sementara, konsumsi air dari PDAM hanya 47 persen dan konsumsi air tanah mencapai 53 persen.
Kenyataan tersebut mendorong penghematan air harus dilakukan. Sebenarnya banyak hal yang dapat dilakukan untuk menghemat penggunaan air, salah satu di antaranya adalah menutup kran air apabila tidak digunakan. Kebanyakan di antara pegawai di perkantoran lupa menutup kran air atau tidak menutupnya dengan rapat dan tanpa disadari hal itu menjadi kebiasaan buruk. Tanpa disadari kebiasaan buruk tersebut dapat menghambur-hamburkan air dalam jumlah yang cukup besar.
Hal yang sangat penting dilakukan adalah menggunakan air seperlunya saja. Jangan menggunakan air melebihi yang diperlukan karena hal yang demikian berarti penghamburan. Penggunaan air yang berlebihan selain akan dapat menyebabkan kerusakan sistem hidrologi juga akan dapat membatasi kesempatan bagi orang lain untuk dapat memperoleh air bersih.  
Beberapa langkah sederhana dalam aktivitas Green Office tersebut di atas dapat dilakukan para pegawai di perkantoran. Dengan melakukan beberapa langkah sederhana dalam aktivitas Green Office tersebut maka secara langsung para pegawai di perkantoran sudah melakukan suatu tindakan nyata dalam upaya pelestarian lingkungan.* (AJ)

Tidak ada komentar: